Thursday, December 20, 2012

Mesir Berusaha Rampungkan Konstitusi Baru

KAIRO, KOMPAS.com – Majelis yang merancang konstitusi Mesir mengatakan mereka berharap dapat melakukan pemungutan suara atas versi kasar konstitusi. Kamis (29/11/2012).

Berita itu datang saat pengadilan konstitusi mengindikasikan akan mengambil keputusan untuk mempertahankan atau membubarkan majelis hari Minggu.

Pihak yudisial Mesir sedang terlibat ketegangan dengan Presiden Mohammed Mursi dan para pendukung Islamnya, setelah Mursi pekan lalu mengeluarkan peraturan yang memberinya kekuasaan besar.

Peraturan itu memicu protes di berbagai penjuru negeri.

Unjuk rasa itu terus berlangsung hingga Rabu dan para pejabat di majelis rakyat mengatakan mereka telah memasuki tahap akhir rancangan undang-undang, meski Mursi telah memperpanjang tenggat waktu untuk menyelesaikan hal itu hingga Februari.

Wartawan BBC John Leyne di Kairo mengatakan mengeluarkan konstitusi dalam situasi seperti sekarang ini adalah langkah yang berbahaya.

Tokoh oposisi dan ketua Liga Arab Amr Moussa mengatakan pada kantor berita Reuters, “Hal ini tidak masuk akal dan salah satu langkah yang tidak seharusnya dilakukan, atas dasar kemarahan dan penolakan terhadap majelis konstitusi yang sekarang.” 

‘Misi suci’

Majelis tersebut didominasi oleh Ikhawanul Muslimin dan para pendukung gerakan Islam lain yang merupakan sekutu Mursi.

Para anggota liberal, sayap kiri dan Kristen memboikot badan itu dan menuduh kelompok Islam berusaha mengeksploitasi visi mereka.

Langkah terbaru itu tampaknya bertujuan untuk mempengaruhi keputusan pengadilan konstitusi hari Minggu mendatang.

Wakil ketua pengadilan konstitusi, Maher Sami, mengatakan dalam pidato televisi bahwa pembacaan keputusan tidak akan ditunda.

“Pengadilan bertekad untuk bangkit dari penderitaan dan melanjutkan misi suci hingga titik akhir, kemana pun hal itu membawa kami,” kata dia.

Pengadilan telah lebih dahulu membubarkan majelis rendah Parlemen Mesir, yang dipimpin oleh Ikhwanul Muslimin.

Deklarasi yang memicu protes itu memberikan Mursi kekuasaan untuk melakukan berbagai upaya untuk melindungi revolusi dan menyatakan tidak ada pengadilan yang dapat membatalkan keputusannya.

Hal itu berlaku hingga konstitusi baru ditetapkan.  Kritik menuduh Mursi berusaha memiliki kekuasaan absolut.

Para pendukung mengatakan peraturan itu dibutuhkan untuk melindungi hasil revolusi terhadap kubu yudisial yang terkait erat dengan Presiden Hosni Mubarak.

Article source: http://regional.kompas.com/read/2012/12/12/15160399/Perjuangkan.Pengungsi.Massa.HMI.Dobrak.Kantor.Gubernur


Mesir Berusaha Rampungkan Konstitusi Baru

0 comments :

Post a Comment