TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA – Dua tewas dan dua lainnya dalam kondisi kritis setelah terpeleset masuk bak penampungan limbah pabrik pengolahan kulit Nugraha di Kampung Cibuntu, Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Sabtu (26/1/2013) sore. Kedua korban tewas adalah Kusnadi si pemilik pabrik dan Andi, karyawan di pabrik tersebut.
Menurut keterangan warga yang dihimpun Tribun, keempat korban terpeleset masuk kolam penampungan limbah saat membenahi penampunan limbah yang lokasinya di belakang pabrik. Kusnadi dan tiga karyawannya memperbaiki kolam penampungan limbah yang penuh setelah diguyur hujan terus-menerus.
Kusnadi (50), tercatat sebagai warga Kampung Cibuntu. Sedangkan Andi (20), warga Kampung Ciharashas, Kelurahan Sumelap. Andi ditemukan tewas di dalam kolam penampungan limbah. Sedangkan Kusnadi mengembuskan nafas di RS Islam, Jalan Tamansari.
Dua korban lainnya yang kondisinya kritis adalah adalah Eful (20), warga Kampung Cigintung, Kelurahan Sumelap, Tasikmalaya dan Engkos (50), warga Kampung Pasiripis, Kelurahan Kotabaru, Tasikmalaya. Eful dan Engkos juga tercatat sebagai karyawan di pabrik pengolahan kulit Nugraha. Keduanya kini masih dalam perawatan intensif di RS Islam.
Kecelakaan yang menewaskan dua orag itu, menurut sejumlah saksi, diawali dengan terpelesetnya Andi yang tengah membetulkan saluran air di kolam penampungan limbah dengan kedalaman sekitar 2,5 meter itu. Melihat Andi tenggelam dan sambil berteriak meminta tolong, ketiga korban lainnya berupaya memberikan pertolongan.
“Namun karena kondisi tepian kolam tanpa ditembok itu sangat licin, ketiga orang yang akan memberikan pertolongan itu akhirnya bernasib sama dengan Andi,” kata salah seorang warga, Suherman (45).
Suara teriakan korban terdengar warga. Warga pun berlarian menuju lokasi kolam limbah di belakang pabrik. Melihat para korban mulai tenggelam, warga segera memberikan pertolongan, dengan menggunakan tangga kayu.
Eful dan Engkus langsung bisa diangkat karena baru sebagian badannya yang tenggelam. Sedangkan Kusnadi dan Andi sudah tenggelam ketika warga datang. Ketika berhasil diangkat oleh warga, Andi sudah tak bernyawa lagi. Kusnadi yang berhasil diselamatkan, meninggal setelah mendapat perawatan di RS Islam.
Polisi yang tiba di lokasi kejadian segera memasang police line di sekitar kolam limbah. Di lokasi pabrikm polisi menemukan tujuh kolam penampungan limbah yang semuanya tidak diberi pengaman yang memadai. Padahal tujuh kolam penampungan limbah itu berada di jalan setapak yang biasa dilalui warga. (stf)
Article source: http://www.suarapembaruan.com/home/kedepankan-muatan-nilai-agama-bukan-penambahan-jam-belajar/29108
Empat Orang Terpelesat Masuk Kolam Limbah
0 comments :
Post a Comment