Sunday, February 3, 2013

Korban Longsor Terakhir Ditemukan, Padri Dikenal Sebagai Anak Cerdas

Bookmark

PENCARIAN— Petugas BPBD Agam bersama sejumlah aparat TNI, dan polisi menyisiri lokasi longsor di Kenagarian Sungaibatang, Tanjung Raya, Agam dan berhasil menemukan Padri (9), korban terakhir.AGAM, METRO-Korban terakhir longsor yang mengakibatkan korban jiwa, Padri (9), ditemukan persis 7 hari pascabencana yang terjadi di Jorong Data, Kenagarian Sungaibatang, Kecamatan Tanjung Raya. Pencarian panjang namun melelahkan dari berbagai elemen itu, menemukan hasil pada Minggu (3/2), pukul 11.30 WIB.

Rasa lelah para anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, BPBD Sumbar, TNI dan polisi, mungkin terobati, dengan tuntasnya pencarian korban. Namun, bencana tetap saja menyisakan duka, bagi keluarga korban yang ditinggalkan, di lokasi yang tak jauh dari rumah Buya HAMKA itu.

Padri, merupakan korban ke-20 dari 20 orang yang dinyatakan tewas dalam longsor ini. Mayat berhasil dievakuasi oleh petugas dan dikuburkan menurut Agama Islam, tak lama berselang. Setelah lokasi diaduk-aduk alat berat, akhirnya penggalian dilakukan dengan cara manual atau dengan cangkul. Akhirnya, korban ditemukan 15 meter dari rumahnya, tepat di dekat lereng perbukitan dengan kedalaman penggalian sekitar 1,2m.

Kepala BPBD Agam, Bambang Warsito menyebutkan, penggalian dilakukan secara manual, karena masa tanggap darurat telah berakhir Sabtu (2/2). Para penggali harus berhadapan dengan bau yang tak sedap, dan lokasi atau medan yang berbahaya. Temuan ini, persis satu hari setelah kunjungan Ketua DPD RI Irman Gusman bersama anggota ke lokasi tanah  longsor.

“Menurut keluarganya, korban adalah seorang anak yang cukup cerdas dan mempunyai banyak teman baik di sekolah maupun di rumah,” kata Bambang Warsito didampingi Kabid Kedaruratan Rinaldi di di posko bencana. Menurutnya, dengan ditemukannya korban terakhir, maka petugas dari TNI dan Polri serta BPBD yang ditugaskan akan kembali ke markas masing-masing.

Dandim 0304 Agam Letkol Arh Trias Wijanarko menyebutkan, petugas kesehatan atau yang ditugaskan akan, belum bisa lepas tangan. Karena, harus ada kelanjutan dari BPBD khususnya pascatanggap darurat, misalnya pembersihan antikuman di mesjid, sebab sudah dipakai untuk perawatan jenazah.

Bupati Agam Indra Catri mengharapkan, masyarakat dapat lebih meningkatkan pengetahuan mitigasi bencana, dan dapat saling menjaga diri dan keluarga, serta lingkungan. Dia berharap, tidak terjadi lagi korban susulan berikutnya. “Kami melihat, lokasi bencana sekarang terlihat labil dan masih akan berbahaya. Tim teknis akan melakukan pembenahan mungkin akan terus bekerja keras,” katanya.

Pemkab Agam, sebutnya, juga akan melakukan kajian khusus untuk memetakan wilayah tersebut apakah masuk kategori kritis, kategori rawan bencana, atau juga termasuk kategori zona merah. “Itu nanti akan kita tetapkan lebih lanjut,” sebut Indra Catri yang menyatakan kerugian mencapai Rp7,6 miliar materil. (den)

Article source: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/12/11/12/mddjf4-di-nepal-muslim-bukan-lagi-warga-kelas-dua-1


Korban Longsor Terakhir Ditemukan, Padri Dikenal Sebagai Anak Cerdas

0 comments :

Post a Comment