Thursday, March 28, 2013

Dilaporkan Polisi, Adi Didukung FPI

Adi Bing Slamet

Hasil investigasi FPI ‘Mbah Dukun’ tak mengajarkan aliran sesat

JAKARTA – Mendapat serangan bertubi-tubi dari mantan muridnya, membuat Eyang Subur akhirnya gerah juga. Apalagi artis Adi Bing Slamet kemudian mengajak sekelompok orang yang mengaku pernah menjadi korbannya untuk memberikan kesaksian kepada wartawan. Eyang pun tak terima, dia pun melaporkan bekas penyanyi cilik itu ke Mabes Polri.

Melalui status Blackberry Messenger kuasa hukumnya, Ramdan Alamsyah, mengungkapkan dia akan datang ke Mabes Polri sekira pukul 12.00. Namun saat mengkonfirmasi kepada Ramdan, apakah kedatangannya berkaitan dengan tuduhan Adi Bing Slamet, dia hanya menjawab singkat.
“Di Mabes saja, jam 12.00,” tulis Ramdan, Rabu (27/3).

Sementara itu, sejak kemarin pihak Adi Bing Slamet dan beberapa orang yang mengaku korban dari Eyang Subur terus membuka aib bekas guru spiritual mereka. Bahkan, Adi mengancam akan mendatangi Subur bersama ormas Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten (BPPKB) bila Subur masih enggan muncul ke publik.

Seperti diketahui, sejak kasusnya terkuak, Eyang Subur belum pernah menunjukkan jati dirinya ke publik. Namun, sejumlah komedian seperti Tessy, Nurbuat, Rohana dan Unang membantah mantan penjahit itu melakukan santet seperti tudingan Adi cs selama ini. Tak ayal, Adi pun mengaku prihatin dengan teman-temannya yang masih membela lelaki berusia 70an itu.

Tak mau kalah dengan Eyang Subur, Adi pun akan menempuh langkah serupa, yakni melaporkan ‘mbah dukun’ yang katanya suka berjudi dan beristri delapan tersebut. Bahkan langkah kakak kandung Iyut Bing Slamet itu mendapat dukungan dari Front Pembela Islam (FPI). “Bila hendak memproses secara hukum, tetap kami dukung,” ujar juru bicara FPI, Salim Assegaf, seperti dilansir tempo, Rabu (27/3).

Adi memang sempat menyatakan akan menyeret Subur ke kepolisian. Ia menyatakan orang yang dianggap sebagai guru spiritual itu melakukan praktik menyimpang dalam menyebarkan ajarannya.

Sebelum ke polisi, Adi rupanya telah mengadu ke FPI sejak beberapa bulan lalu. “Kami sudah kirim surat peringatan sejak tiga bulan lalu sejak ada aduan dari warga,” ujar Salim.

“Kami kan tidak seperti ormas-ormas lain langsung main gerebek. Kami kasih peringatan dulu,” ujarnya. Setelah dua surat peringatan tak menemukan titik temu, akhirnya Salim bersama rombongannya mendatangi rumah Eyang Subur di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Ia mendatangi rumah tersebut bersama Ketua RT, RW, Danramil, dan Kapolsek setempat pada 15 Maret 2013. “Tak ada intimidasi di sana, kami hanya bertanya,” ujarnya.

Dari pertemuan itu, akhirnya FPI memutuskan bahwa Subur tak mengajarkan aliran sesat. “Dari hasil investigasi kami, enggak ke sana,” ujarnya. Namun, Salim menyatakan investigasi FPI tak berhenti dalam pertemuan itu. “Kami taruh orang di sana,” ujarnya.

Sejumlah pengakuan artis Adi Bing Slamet yang telah menjadi korban penipuan Eyang Subur cukup mengejutkan. Pasalnya hampir belasan tahun dikibuli sang dukun dan baru sadar belakangan hari. Adi tidak sadar ketika memberikan semua permintaan Eyang Subur. Benarkah ini masuk kategori penipuan?

Pakar hukum pidana Agustinus Pohan, berpendapat terjadi atau tidaknya penipuan seperti yang dituduhkan Adi terhadap Eyang Subur harus didalami terlebih dulu. “Memang mesti mendalami masalah ini dulu, apakah ada penipuan atau tidak. Karena yang saya tahu garis besarnya, jadi pengikut dan harta yang jadi persoalan mendasar,” kata Agustinus Pohan  dilansir kapanlagi, Selasa (26/3) malam.

Tuduhan penipuan, menurutnya, dapat terjadi bila ada interaksi dari dua belah pihak. Ada proses yang menyertai, sehingga korban bisa dikerjai atau diporoti oleh pelaku, termasuk dengan janji-janji dan sebagainya. “Kalau konteksnya demikian harus dibuktikan ada penipuan dan mesti tahu detailnya,” ucapnya lagi.

Dia pun mencontohkan persoalan yang bisa dikategorikan masuk dalam ranah hukum. Bisa saja Eyang Subur bukan sebagai penipu, jika yang diberikan sebagai pemberian seorang penggemar pada idolanya. Tentunya masih harus dikaji lebih jauh bukti-buktinya. “Kalau misalnya diidolakan kemudian menyumbang tapi di belakang hari muncul ketidakpantasan diidolakan. Nah kalau kayak gini nggak bisa ke ranah hukum.

Sedangkan kalau penipuan, secara sadar dilakukan,” tutur Agustinus. kpl,tmp

Komentar Mereka tentang Dukun
3 Composer
“Kalau saya enggak (percaya pedukunan). Mungkin bisa, tapi kita diciptakan tidak untuk mempercayai itu,” kata salah satu personel 3 Composer, Tengku Shafick, di gedung HighEnd lantai 4, Kebon Sirih, Jakarta Pusat Selasa (26/3).

Senada dengan Shafick, Mario “Kacang” juga tak memercayai hal mistis seperti santet dan sebagainya, karena percaya pada ilmu agama. “Ada yang kayak gitu, tapi enggak mau seperti gitu, dan ngerinya itu menyalahi agama,” ungkap pemilik single “Salah Benar”.

Septian Dwi Cahyo
“Saya tidak mau hancur dua kali ya. Saya sudah berjanji dengan istri saya yang baru untuk tidak lagi bicara soal masa lalu saya,” ungkap Septian. Namun, Septian tidak merasa keberatan namanya tetap disebut-sebut sebagai salah satu korban Eyang Subur, seperti yang diungkapkan Adi Bing Slamet.

“Saya tidak ada masalah, saya kira begitu saja. Saya akan menerimanya,” tandasnya.

Yuntianingrum (Ibunda artis Asti Ananta)
Saat datang ke rumah Eyang Subur, mbah dukun itu mengajaknya untuk mengikuti pengajian. Namun yang aneh, dalam pengajian tersebut tak ada pembacaan Al Quran. “Kita nggak tahu itu ajaran apa. Sebab saya diajaknya untuk pengajian, tetapi kok seperti ini. Kita nggak diminta baca ayat-ayat suci Al-Quran. Kita hanya diminta untuk baca doa sesuai dengan ajaran agama masing-masing,” bebernya.

Melihat keanehan-keanehan yang ada, ia dan Asti memutuskan untuk tak memperpanjang urusan dengan Subur.”Kita nggak balik lagi. Jadi di sana saya dan anak saya nggak tahu itu ajaran apa,” tambahnya lagi.

Article source: http://www.hidayatullah.com/read/27267/14/02/2013/muslim-beriman-%E2%80%9Cpantang%E2%80%9D-rayakan-valentine%E2%80%99s-day.html


Dilaporkan Polisi, Adi Didukung FPI

0 comments :

Post a Comment