Tuesday, March 5, 2013

Tersangka Narkoba Diajak Teken Perang Narkoka di Rohil

Selasa, 5 Maret 2013 19:46
Tersangka Narkoba Diajak Teken Perang Narkoka di Rohil

Digalang tanda tangan ribuan warga menyatakan perang terhadap narkotika di Rohil. Uniknya, 15 tersangka narkotika menjadi yang pertama membubuhkan teken.

Riauterkini-UJUNGTANJUNG-Kabupaten Rokan Hilir menyatakan perang
terhadap narkoba. Genderang itu ditandai upacara komitmen bersama anti
narkoba, dilanjutkan membubuhkan tandatangan seluruh peserta upaca
dalam spanduk, dimulai perwakilan 15 tersangka narkoba.

Upacara digelar di halaman Mapolres Rohil, Senin (5/3/13),
inpspektur upacara Ketua BNK Rohil Suyatno, diawali komitmen bersama
dari tokoh masyarakat dari sejumlah agama yang disumpah masing-masing
rohaniawan (Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, dan
Budha).

Dalam amanatnya, Suyatno mengatakan, kasus narkoba di Rohil
mengalami peningkatan dari tahun ketahun, 2011 tercatat 53 kasus,
tahun 2012, 81 kasus, terjadi kenaikan 28 kasus atau 34,57 persen.
Untuk tahun 2013 ini katanya, dari bulan Januari-Februari, sudah
terjadi 43 kasus.

Bahkan dari 43 kasus tersebut, bulan Februari lalu, 9-28
Februari 2013, hasil operasi antik Polres Rohil, berhasil mengungkap
21 kasus dengan 27 tersangka.

Rohil katanya berbatasan langsung dengan negara tetangga
memiliki kerawanan tinggi dalam masuknya peredaran narkoba ke wilayah
Indonesia, terbukti dari beberapa kasus menonjol yang telah diungkap
menunjukkan, sebagian besar narkoba tersebut dibawa dari negara
tetangga masuk melalui pelabuhan/perairan yang terdapat di Rohil.

Usai upacara, dilakukan pembubuhan tandatangan bersama elemen
masyarakat dalam sebuah spanduk besar, didahului 15 orang perwakilan
tersangka narkoba memakai sebo.

Sementara itu, Kapolres Rohil AKBP Tonny Hermawan, R, S.Ik
mengatakan komitmen ini terinspirasi karena Rohil salah satu daerah
yang rawan peredaran dan penyeludupan narkoba.

“Kita merangkul BNK berserta seluruh elemen masyarakat,
supaya kita bekerjasama mendukung untuk pencegahan dan pemberantasan
narkoba diwilayah Kabupaten Rohil,” komitmennya.

Aparat dan masyarakat itu katnaya ibaratnya dua sisi mata
uang, yang tidak bisa dipisahkan. “Kalau salah satu sisi hilang, itu
tidak bernilai. Tujuan kita pemberantasan narkoba, artinya aparat dan
masyarakat ini harus bergabung, harus bekerjasama untuk memberantas
narkoba khususnya Kabupaten Rokan Hilir,” tekadnya.

Karena Rokan Hilir katanya terindikasi menjadi daerah yang
cukup rawan peredaran dan penyalahgunaan narkoba.***(nop)


Beri
tanggapan
| Baca
tanggapan

Article source: http://www.tribunnews.com/2013/02/10/ke-jepang-bukan-susah-bahasa-tetapi-susah-makanan-berlabel-halal


Tersangka Narkoba Diajak Teken Perang Narkoka di Rohil

0 comments :

Post a Comment