Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir harus digunakan sebaik mungkin untuk menggerakkan ekonomi nasional dan memperluas pasar ekspor produk Indonesia. Menyadari hal itu, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) terus bergerak untuk mencari pasar ekspor.
Salah satu daerah yang dituju untuk ekspor HIPMI adalah Timur Tengah. Untuk itu, pada awal Mei mendatang HIPMI akan mengadakan kunjungan bisnis dan perjalanan religi ke Timur Tengah yang diikuti pengurus dari pusat hingga daerah.
“Program ini merupakan perpaduan antara lawatan bisnis dan perjalanan religi ke Timur Tengah yakni ke Amman (Yordania) dan Yerusalem (Israel). Jadi ada misi bisnis dan kebhinekaan yang kita emban,” ujar Ketua panitia Titi Rusdi, di Kantor BPP HIPMI, Gedung Palma One, Jakarta, Senin (1/4).
Titi menjelaskan, Yordania merupakan negara strategis untuk kerjasama bisnis dengan Indonesia. “Dari segi penduduk, Yordania memiliki jumlah penduduk mencapai 100 juta jiwa. Selain itu Yordania melalui Pelabuhan Aquba juga merupakan pintu masuk distribusi ke Suriah, Palestina, Lebanon, Irak, Mesir, dan Arab Saudi. Jadi posisinya sangat strategis,” terang Titi. Apalagi, lanjutnya, kondisi sosial politik Yordania relatif stabil. Pada 2011 lalu, perdagangan Indonesia-Yordania mencapai US$403 juta. Sedangkan hingga Agustus 2012 perdagangan kedua negara sudah mencapai US$364 juta.
Perjalanan dari tanggal 5-13 Mei 2013 ini akan diikuti 100 orang. “Rombongan akan dipimpin langsung Ketum BPP Hipmi Raja Sapta Oktohari. Nanti di Yordania kami akan diterima langsung oleh Raja Abdullah. Jadi ini dalam upaya menjajaki potensi bisnis, investasi dan perdagangan antara Yordania-Indonesia,” ungkap Titi.
Untuk kunjungan ke Israel, menurut Titi, pihaknya hendak mempelajari energi surya dan teknologi pangan. “Semua orang tahu, teknologi pangan Israel merupakan yang terbaik di dunia. Mereka di tanah gersang, tapi bisa hasilkan produk pangan berkualitas. Ini yang harus kita pelajari,” katanya.
Disampaikannya, perjalanan ini juga merupakan perjalanan religi. “HIPMI prihatin dengan kondisi kita saat ini, banyak terjadi gesekan yang berkaitan dengan kepercayaan. Padahal kebhinekaan dan toleransi merupakan nilai negara kita. Karena itu kami ingin tunjukkan, bahwa di HIPMI pengurus yang Islam dan Kristen bisa melakukan perjalanan religi bersama,” paparnya. Bagi yang beragam Kristen akan melakukan perjalanan ke Israel, sedangkan yang muslim akan melakukan ibadah umroh ke Mekah dan Madinah.
Sementara itu, Ketua Kompartemen Agribisnis dan Kelautan HIPMI Joshepine Tampubolon menyatakan, pihaknya melihat volume ekspor komoditas perkebunan Indonesia ke Yordania bisa ditingkatkan. Pada tahun lalu, ekspor komoditas ke Yordania tumbuh 15 persen. “Tahun ini bisa mencapai 20 persen,” katanya. Beberapa hasil perkebunan yang menjadi komoditas ekspor ke Yordania selama ini adalah, karet, kelapa sawit dan triplek.
Article source: http://padangekspres.co.id/?news=nberita&id=2859
Perluas Pasar Ekspor, HIPMI Bidik Timur Tengah
0 comments :
Post a Comment