Penggeledahan rumah terduga teroris Qomasu Nuawiyah Arob alias Nuaim (39) Rabu (15/5) siang, selain berlangsung lama, juga sempat mendapat protes keras dari istri dan keluarga.
Adik kandung Nuaim, Muhammad Fauzi kepada wartawan usai penggeledahan mengatakan, pihak keluarga merasa belum mendapat pemberitahuan resmi mengenai penggeledahan tersebut. Pihaknya juga meminta agar saat penggeledahan disaksikan oleh Tim Pengacara Muslim (TPM).
“Kami hanya minta polisi menunjukkan surat resmi (penggeledahan) sebelum masuk ke rumah. Karena saat datang tidak ada pemberitahuan dan tidak ada surat resminya,” katanya.
Menurut Fauzi, pihaknya juga menanyakan alasan Densus 88 menangkap kakaknya. “Kami tidak tahu sama sekali apa salah Nuiam sehingga ditangkap Densus 88,” ujarnya.
Setelah berdebat cukup lama, akhirnya Densus 88 memberikan surat penangkapan dengan nomor SPJK – 40/4/5/2013. Dalam surat tersebut disebutkan, Nuaim ditangkap terkait dengan penangkapan terduga teroris lainnya, William Maksum.
“Kami dari pihak keluarga tidak mengenal William Maksum,” tegasnya.
Sementara mengenai barang bukti yang disita polisi menurut Fauzi, tidak serta merta bisa menyimpulkan bahwa Nuaim terkait tindak terorisme.
“Benda-benda itu biasa didapati di rumah-rumah warga pada umumnya. Lagian benda-benda tersebut juga tidak disembunyikan,” terangnya.
Fauzi mencontohkan, gulungan kabel, itu dibeli untuk memperbaiki saluran listrik di rumah. Sementara paralon itu sebenarnya peredam senapan angin yang sudah rusak. Kalau sarung pistol itu dibeli Nuaim dari pasar barang bekas dan jadi mainan anaknya.
“Itu tadi kan ditemukan di kotak mainan anaknya. Kalau CD dan buku-buku yang disinyalir berkaitan dengan tindak terorisme, itu tidak benar. Buku-buku itu kan bisa dibeli di pasaran,” tambahnya.
Sebelumnya, Tim Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) sekaligus penggeledahan, di tempat tinggal terduga teroris Nuaim, kampung Padangan, Joyotakan RT 03 RW 04 Serengan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (15/5).
Dalam penggeledahan tersebut, polisi menemukan dan membawa beberapa barang bukti, antara lain sebuah sarung senjata, Majalah Sabili, buku-buku dengan judul “Islam Arab dan Yahudi Zionis, “Jihad dan Terorisme”, “Melawan Kafir Yahudi”, “Salibis tunggangi SBY”.
Selain barang tersebut, polisi juga menyita beberapa potongan pipa paralon, satu ikat kepala bertuliskan “freedem Palestina”, lima VCD tanpa cover, dan beberapa kabel tiga warna.
Article source: http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2012/12/03/165621/Mahasiswa-dan-Polisi-Terlibat-Baku-Pukul/6
Penggeledahan rumah kerabat Baasyir sempat dihalangi keluarga


0 comments :
Post a Comment