Asia Bibi, ibu lima anak asal Pakistan tengah menunggu hari-hari menjelang ajal. Penganut Kristen ini dihukum mati lantaran minum dari sumur dan cangkir biasa digunakan perempuan muslim.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Kamis (29/8), Bibi sudah menghabiskan waktu empat tahun di penjara. Dia juga dituding mengejek Nabi Muhammad saar beradu mulut dengan muslim rekan kerjanya.
Populasi muslim Pakistan sekitar 97 persen dan konflik sektarian sangat terasa. Meski pengadilan tidak menemukan bukti Bibi menghina Rasulullah namun para ekstremis protes jika pemerintah membebaskan dia.
Bibi akhirnya menulis memoar berjudul ‘Fitnah’. Perempuan bekerja di pertanian di wilayah Punjab ini menjelaskan dia tidak tahu berapa lama lagi kematiannya tiba. Dia juga mencatat kronologis dari peristiwa membuatnya dihukum mati itu.
‘Aku, Asia Bibi, mendapat hukuman mati sebab kehausan dan minum dari sumur serta gelas milik perempuan muslim. Sementara apa yang telah tersentuh oleh penganut Kristen dianggap najis ditambah aku hanya seorang pemetik buah’.
Di saat kehausan tengah memetik buah pada 2009, Bibi tidak menyangka di situlah petaka muncul. Dia berjalan mendekati sumur dan menggunakan cangkir di sebelah sumur untuk minum.
Setelah menegak habis air dia mendengar suara makian dari arah belakangnya. Seorang perempuan muslim tetangganya dan sama-sama berprofesi sebagai pemetik buah tiba-tiba teriak tidak bisa lagi minum dari sumur yang sama sebab dilarang oleh Allah.
Bibi pun segera dikerumuni karyawan perkebunan. Dia dipaksa masuk Islam atau mati. Dia membela keyakinannya dan langsung dipukuli oleh banyak orang di sana sampai dua polisi akhirnya membawanya ke markas aparat.
Bibi juga menceritakan diskriminasi dia dapat di penjara hanya karena dia seorang Kristen. Memoar dia tulis itu diberikan pada suaminya dan sang suami meneruskan pada seorang Jurnalis di Prancis untuk disebar luaskan. Keluarga Bibi berharap dengan langkah ini bisa menolong Bibi mendapat keadilan.
Article source: http://sidomi.com/206195/bella-saphira-masuk-islam-keluarga-menjauh/
Potret diskriminasi kaum minoritas di Pakistan
0 comments :
Post a Comment