Tribunnews.com, Islamabad - Puluhan korban tewas akibat ledakan ganda di sebuah gereja di Peshawar, Pakistan, mulai dimakamkan Senin (23/9/2013).
Jumlah korban tewas akibat aksi bom bunuh diri yang terjadi Minggu (22/9/2013), tercatat sebanyak 80 orang, menjadikannya sebagai serangan paling mematikan bagi warga Kristen Pakistan.
Jandullah, sebuah faksi Taliban Pakistan menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu, yang mereka sebut sebagai bagian dari aksi balas dendam atas serangan pesawat tak berawak AS.
Serangan ini mendapat kecaman dari sejumlah pemimpin politik dan keagamaan, dan memicu kemarahan warga yang turun ke jalan memprotes pemerintah karena dianggap gagal melindungi kaum minoritas.
Umat Kristen di Pakistan terdiri dari sekitar 1,6 persen dari seluruh jumlah warga negara Pakistan yang mayoritas memeluk agama Islam.
Seorang anggota parlemen daerah, Fredrich Azeem Ghauri mengatakan terdapat sekitar 200.000 umat Kristen, 70.000 orang di antaranya tinggal di Peshawar. Para pendemo memblokir jalan di Peshawar, Islamabad, Lahore dan Karachi sejak Minggu dan diperkirakan aksi akan berlanjut, Senin (23/9/2013).
Terburuk
Militan di Pakistan sering menjadikan kaum minoritas keagamaan sebagai sasaran target serangan mereka dalam beberapa tahun terakhir, termasuk memicu kekerasan sektarian antara Syiah dan Sunni, di mana militan Sunni sering menyerang komunitas Syiah.
Ada sejumlah kekerasan yang timbul di kawasan tempat umat Muslim dan Kristen tinggal berdampingan. Maret lalu, sekelompok umat Muslim di Lahore membakar belasan rumah warga Kristen yang dianggap melakukan penistaan agama.
Namun, serangan bom di gereja itu dianggap sebagai bentuk serangan yang terburuk. Pemerintah Pakistan telah menyatakan hari berkabung nasional selama tiga hari.
Umat Kristen menyatakan akan menggelar misa khusus untuk mengenang para korban. Paus Fransiskus mengutuk serangan ini dengan mengatakan siapapun yang melakukan serangan telah membuat pilihan yang salah akibat kebencian dan perang.
Berbicara di London saat akan kembali ke New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB, PM Nawaz Sharif mengatakan serangan ini tidak memberikan pertanda baik dalam setiap rencana pembicaraan dengan kelompok militan.
Saksi mata mengatakan mendengar dua ledakan, yang kedua lebih besar dari yang pertama. Rompi bom bunuh diri kemudian ditemukan di luar gereja, kata seorang petugas.
Laporan menyebut dinding gereja penuh dengan lubang akibat pecahan bola besi yang menjadi bagian dari alat peledak. Selain menewaskan 80 orang, ledakan bom itu juga melukai 120 orang.
Article source: http://www.jpnn.com/read/2013/09/24/192431/Winda-Idol-Mantap-Dinikahi-Pria-Muallaf-
Jandullah Klaim Bertanggung Jawab Bom Gereja yang Tewaskan 80 Jemaat ...
0 comments :
Post a Comment