India Larang Dukun Beroperasi
Arabnews/Media — HARIAN TERBIT
NEW DELHI — Sebuah negara bagian di India pekan ini mengeluarkan UU baru untuk mengadili orang yang menggunakan takhyul untuk menipu atau membahayakan kondisi fisik para pengikutnya. Maharashtra menjadi negara bagian pertama yang mengesahkan hukum seperti itu di India yang multikultural dan sekuler.
Selama ini para dukun dan orang suci Hindu menikmati popularitas yang tinggi dan dapat mengumpulkan uang banyak dengan mengenakan tarif bayaran yang tinggi bagi mereka yang menginginkan kesembuhan dari penyakit atau keajaiban.
Begitu RUU itu ditandatangani gubernur, polisi dapat menyelidiki kasus penipuan agama, ekstremisme dan pengorbanan manusia. Sejumlah aktivis gembira atas kebijakan baru itu. Mereka bahkan menginginkan UU itu berlaku nasional. Umumnya kepercayaan terhadap takhayul masih dianut di kalangan orang desa, orang miskin yang kerapkali buta huruf dan tidak berpendidikan.
Pada Minggu malam, polisi menahan enam pria yang dicurigai telah memenggal kepala seorang wanita berusia 50-an tahun dalam sebuah ritual pengorbanan manusia di pinggiran Mumbai, yang masuk wilayah Maharashtra. Korban pergi berobat ke orang suci karena putranya sakit. Namun ia malah dipenggal oleh beberapa pengikut orang suci dimana kepalanya dibuang ke sebuah jembatan dengan keyakinan hal itu dapat menyembuhkan penyakit mereka sendiri. Polisi tidak menyebutkan apakah orang suci yang memerintahkan pemenggalan itu mendapat bayaran atau penghargaan.
UU itu disahkan parlemen menyusul 18 tahun debat panjang dan usaha lobi yang intens oleh aktivis Narendra Dabholkar yang tewas ditembak pada 20 Agustus lalu setelah mendapat ancaman kematian karena mendorong warga desa untuk memiliki alasan ilmiah dan sekuler. Pekan laku polisi menangkap dua pria yang dicurigai telah membunuh Dabholkar.
Namun para penentang UU itu berpendapat hukum itu sebagai serangan kebebasan beragama. Parlemen mengecualikan berbagai praktek religius atau budaya termasuk berkonsultasi dengan para peramal, mempertimbangkan mitologi Hindu atau berpuasa pada liburan Muharram. Para aktivis juga menyesalkan karena UU itu hanya membolehkan gugatan dari korban dan keluarganya — bukan dari pihak ketiga. Padahal para korban dan keluarganya mungkin tidak akan mengajukan gugatan karena kepercayaan takhayul yang mereka anut.
India sejak dulu komit untuk sekularisme sekalipun kebudayaan ditentukan oleh kasta, klan, suku atau agama, termasuk Islam, Kristen, Yahudi, Hindu, Sikh, Jainisme dan Budha. India memiliki banyak tempat ibadah, mulai dari tempat ibadah yang besar hingga altar kecil yang dapat dimasukkan ke dalam truk. Banyak politisi bersembahyang atau berkonsultasi lebih dulu dengan seorang peramal sebelum pemilu dan yogi Hindu menjadi terkenal karena diliput televisi sehingga mereka dapat menimbun kekayaan yang besar.
Editor — Maghfur Ghazali
Baca Juga
Article source: http://sabili.co.id/berita/islami/item/522-teman-politikus-belanda-penghujat-islam-masuk-islam.html
India Larang Dukun Beroperasi
0 comments :
Post a Comment