Sunday, December 8, 2013

Saat Gus Dur Dimaki-Maki oleh Kiyai NU

INILAH.COM, Jakarta – Banyak orang hanya mengetahui kedekatan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dengan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, setelah konflik keduanya terkait Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun, jauh sebelum itu, Muhaimin punya cerita saat-saat dia mendampingi Gus Dur.


Sosok Gus Dur, memang sangat kontroversi, terutama di internal kaum Nahdliyin. Banyak kebijakan Gus Dur yang mulanya ditentang.


“Gus dur yang pertama kali mengkawinkan Islam dan demokrasi,” cerita Muhaimin mengawali.


Cak Imin, sapaan akrabnya, bercerita saat menjadi pemateri dalam diskusi Inilah Demokrasi bertajuk “PKB dan Masa depan Politik Nahdliyin” di kantor redaksi INILAH.COM di Jalan Rimba Buntu, Jakarta, Minggu (8/12/2013).


Mengawinkan Islam dan Demokrasi pada tahun 1980-an bukanlah perkara mudah. Demokrasi masih tabu, terutama saat itu genggaman rezim Orde Baru masih sangat kuat.


“Saya terlibat di situ (bersama Gus Dur), bagaimana umat Islam salah paham terhadap demokrasi, luar biasa,” lanjut Cak Imin.


Sebagai orang NU, tentu cara berpikir Gus Dur ini menjadi pertentangan di internal. Diakui Muhaimin, posisi Gus Dur menjadi tidak enak. Cacian dan makian terhadap cucu pendiri NU tersebut, tidak bisa dielakkan lagi.


“Di kalangan ulama-ulama, saya mengalami itu. Maki-maki Gus Dur, maki-maki kita juga karena Gus Dur membangkitkan demokrasi. Gus Dur dianggap zionis gara-gara menyebarkan demokrasi. Gus Dur dianggap masuk kristen, dibaptis gara-gara menyebarkan demokrasi,” jelas Ketua Umum DPP PKB ini.


Bahkan, karena idenya ini, Gus Dur saat itu disidang. Tak tanggung-tanggung, puluhan kiyai terkenal di seluruh Jawa dikumpulkan.


Pertemuan itu dilakukan di Banyumas. Ada sebuah pesantren di Pasugihan. Tempat itu menjadi pertemuan antara para kiyai tadi, termasuk Gus Dur di dalamnya.


“Judulnya Gus Dur diadili. Apa itu demokrasi. Enggak ada dikitab kuning dari kecil, makanan apa (demokrasi), habislah Gus Dur di situ,”.


Gus Dur tersudut oleh para kiyai. Namun, saat diberi kesempatan menjelaskan, Gus Dur mencoba memahamkan pada para kiyai tersebut.


Dalam pertemuan itu juga, Gus Dur menjelaskan demokrasi itu seperti apa. Gus Dur secara tegas mengatakan demokrasi adalah pilihan terbaik. NU harus memilih demokrasi agar organisasi tersebut bisa berjalan.


“Kata kuncinya kalau ada demokrasi, NU tidak tergusur dan tidak terpinggirkan seperti sekarang. Sekarang orang NU ikut pemilu tidak bisa. Jangankan ikut pemilu, jadi Bupati enggak bisa, begitu dijelaskan Gus Dur lebih jelas,” cerita Cak Imin.


Penjelasan Gus Dur itu membuka pemahaman baru para kiyai yang ada. Demokrasi diterima pada akhirnya. Walau, beberapa kiyai tetap pendiriannya menolak ide demokrasi dari Gus Dur tersebut. [bersambung]


Article source: http://www.kosmo.com.my/kosmo/content.asp?y=2013&dt=1208&pub=Kosmo&sec=Hiburan&pg=hi_05.htm


Saat Gus Dur Dimaki-Maki oleh Kiyai NU

0 comments :

Post a Comment