REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dakwah bisa dilakukan dengan medium apapun. Ini termasuk, berdakwah via biro perjalanan perjalanan.
Sejak dua tahun lalu, Alisya Fianne merintis biro perjalanan. Ia memberi nama usahanya itu, Al-Isya Nurul Baqi. Cukup tegas makna dari nama tersebut, yakni setia dan amanah.
“Berdirinya Al-Isya ini bermodalkan keyakinan lilahita’ala dan awalnya kan niat memberangkatkan umrah para marbot, mualaf dengan biaya sendiri,” ungkap dia kepada ROL, Ahad (12/1).
Niatan itu, lanjut Alisya, didukung dengan suami yang berniat memberangkatkan umrah gratis setiap tahun. Jadi, Alhamdulillah, semua berjalan dengan izin dari Allah sehingga banyak kemudahan yang didapat. “Kalau dipikir memang sulit, tapi ketika Allah berkhendak maka terjadilah,” kata dia.
Selama dua tahun terakhir sudah ratusan, marbot, mualaf, dhuafa yang diberangkatkan melalui Al-Isya. Selama dua tahun itu pula, banyak peningkatan jamaah yang mempercayakan niatan umrah melalui Al-Isya. Tahun 2012 lalu, Al-Isya hanya memberangkatkan lima orang jamaah.
Setahun kemudian, mencapai 500 orang. Pada Januari tahun 2014 hingga April, jamaah yang mempercayakan umrah pada Al-Isya sudah mencapai 360 jamaah. “Alhamdulilah, Insya Allah bisa 1.000 jamaah,” kata dia.
Alisya dan suami sedari awal menyadari begitu banyak Biro umrah dan Haji beroperasi di tanah air. Ini merupakan tantangan yang tak mudah. Belum lagi, masalah penipuan berkedok umrah. Itu sebabnya, keduanya bekerja keras membuat Al-Isya berbeda dengan yang lain.”Jelas berbeda yah, Al-Isya berdiri guna memberangkatkan mereka yang tak mampu,” kata dia.
Selain itu, diawal Al-Isya memerapkam keterbukaan dan kekeluargaan, dimana ketika Al-Isya selalu menyampaikan hak yang sesungguhnya kepada jamaah. Ini termasuk, kondisi di lapangan.
Begitu luar biasa membangun kepercayaan jamaah sehingga Alisya kerap jatuh sakit. Baginya, itu sudah menjadi konsekuensi demi terpenuhinya kebutuhan jamaah. “Kemarin baru ke UGD, ya, modal percaya dan niat karena Allah saja. Jadi, dukanya tidak berasa karena melakukan segala sesuatunya karena Allah,” kata dia.
Duka itu pula yang mendorong Alisya lebih bersemangat memajukan Al-Isya. Apalagi, ia tengah mendapatkan momentumnya. Tahun ini, jika tanpa ada halang rintang, akan memberangkatkan 1.000 jamaah. Itu meliputi pula para marbot, mualaf, dhuafa dan kalangan tak mampu yang memang berniat umrah.
“Saya ingin memberangkatkan orang-orang yang sudah tua-tua, mereka yang rindu ke Baitullah tapi enggak punya duit, saya rindu memberangkatkan mereka,” ucapnya.
Memetik Hasil
Kerja keras Ketua Yayasan Al-Isya Nurul Baqi ini dalam merintis biro tour and travel berbuah manis. Jamaah yang mempercayakan perjalanan umrah kepadanya meningkat pesat.
Itu yang kemudian mengantarkan Al-Isya Nurul Baqi meraih penghargaan Rangking of The Best Perfomer, yakni The Best Tour and Travel as Execellent Services of the Year. Penghargaan itu diberikan oleh Pusat Penghargaan Indonesia dan Asosiasi Penghargaan Indonesia.
Secara resmi, penghargaan itu akan diberikan kepada Alisya, selaku Direktur Utama Al-Isya Nurul Baqi pada 24 Januari mendatang.”Alhamdulillah, ketika Allah mengatakan terjadi maka terjadilah,” kata dia yang meneteskan air mata.
Bagi Alisya penghargaan tersebut membuatnya ingin memperbaiki layanan kepada para jamaah. Termasuk menjangkau lebih banyak marbot, mualaf, kalangan tak mampu yang ingin berangkat umrah tapi tak memiliki uang berlebih.
“Ya, semoga Al-Isya dapat membawa jamaah sebanyak-banyaknya ke tanah suci, Amin. Saya selalu berdoa dan saya punya keyakinan itu,” ucapnya.
Article source: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/12/12/04/meiblx-cahaya-islam-di-negeri-samurai-1
'Cara Berdakwah Pemilik Biro Perjalanan Umrah'
0 comments :
Post a Comment