Monday, January 20, 2014

Pemuda Desa Kema 2 dan Kema 3 'Perang Batu'

TRIBUNNEWS.COM, MANADO – Akibat salah paham, tawuran nyaris pecah antara pemuda Desa Kema 2 dan 3, Kecamatan Kema, Minggu (19/1/2014) sekira pukul 01.00 Wita. Hanya dipicu masalah yang sepele, pemuda dua desa tersebut saling lempar batu. Keadaan dua Desa tersebut sempat mencekam. Kabar tentang adanya korban dalam peristiwa itu membuat sebagian warga terpancing emosinya.


Sebaliknya, banyak warga ketakutan, apalagi listrik sedang padam waktu itu dan banyak petugas bersenjata berjaga di perbatasan desa. Aparat Polres Minut dan Polsek Kema langsung turun mengamankan situasi, hingga tawuran tak berlangsung.


Informasi yang dihimpun Tribun Manado (Tribunnews.com Network), kejadian itu bermula dari seorang warga Kema 3 yang mendatangi Portal di Desa Kema 2. Portal waktu itu sedang ditutup, namun warga memaksa masuk. Salah paham terjadi antara mereka. Apalagi sebelumnya mereka telah mengonsumsi minuman keras.


Hanya itu yang terjadi, namun berbagai isu sudah terlanjur menyebar. Hal itu kontan membuat darah warga dua desa mendidih, hingga bersiap tawuran. Minggu sore digelar pertemuan antara tokoh warga Desa Kema 2 dan 3 di Kantor Camat Kema.


Hadir dalam pertemuan itu, Kapolsek Kema AKP Suparno, Plh Danramil Kauditan 1310 05 Kapten Inf Takumansang serta Camat Kema Jack Paruntu. Dalam pertemuan itu, warga kedua belah pihak sepakat untuk berdamai. Hal tersebut kemudian dituangkan nota kesepahaman antarwarga. Pertemuan selama sekira 3 jam itu diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin dua pemuka agama dari Kristen dan Islam.


Sebelum doa itu, diadakan jabat tangan antara pemuda dua desa yang bertikai. Dengan raut wajah penuh penyesalan, dua kubu yang bertikai berjabat tangan, saling berpelukan sembari mengucap kata maaf. Ternyata, mereka kebanyakan masih punya hubungan saudara.


Kapolsek Kema AKP Suparno mengatakan, perkelahian itu bukan antara dua warga desa, namun hanya antara dua kelompok pemuda.


“Itu hanya antar pemuda saja,” kata dia.


Ia pun membantah, jika ada korban yang kena sabetan parang.


“Yang benar adalah seorang warga, lengannya tersangkut parang,” bebernya.


Dari ciri-ciri kejadiannya, ia menduga ada provokator yang turut bermain. Ia janji akan memburu provokator itu.


“Setahu saya, warga disini bersaudara, warga Kema coba diadu, seperti terjadi di beberapa kabupaten sebelum ini,” katanya.


Suparno juga berjanji akan memberantas peredaran miras di daerahnya, yang ditengarai menyulut perkelahian antarwarga.


Camat Kema Jack Paruntu minta aparat desa untuk menjaga keamanan desa masing-masing.


“Hansip harus berperan, jika ada potensi rusuh harus diatasi,” katanya. (art)


Article source: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/13/06/27/mp29k8-masjid-sheikh-zayed-masuk-landmark-terbaik-dunia


Pemuda Desa Kema 2 dan Kema 3 'Perang Batu'

0 comments :

Post a Comment