Saturday, December 10, 2016

Kisah Gadis yang Hidup Sebagai Pria dan Jadi Mualaf di Aljazair

Di Aljazair, Isabelle hidup sebagai pria bernama Si Mahmoud Essaadi. Ia mengaku sebagai seorang mahasiswa.

Perempuan berpikiran bebas dan mandiri itu kemudian bergabung dengan sekte sufi rahasia, Qadiriyyah -- yang didedikasikan untuk membantu orang miskin dan menentang kekuasaan kolonial Prancis di Aljazair.

Perempuan itu merasa paling bahagia ketika hidup "seperti anjing liar," menunggang kuda melewati gundukan pasir Sahara dan tidur sendirian di bawah bintang-bintang. Kehidupannya kala itu konon liar.

Saat kehabisan uang, ia menuju Paris untuk mencari uang sebagai penulis. Di sana ia bertemu Marquis de Mores -- yang suaminya tewas terbunuh di Sahara.

Perempuan yang menjanda itu menawarkan diri untuk membiayai Isabelle ke Aljazair, untuk menyelidiki pembunuhan suaminya. Pada tahun 1900, perempuan pemberani itu kembali dan tinggal ke El Oued.

Isabelle menulis puluhan cerita dan artikel. Ia juga kerap ikut serta dalam protes anti-kolonialisme.

Sikapnya itu yang mungkin membuatnya kemudian jadi target pembunuhan pada 1901. Kala itu di kota gurun Behima, Isabell diserang oleh seorang pria lokal dengan pedang. Lengan kirinya hampir putus.

Meskipun penyerangnya mungkin disewa pihak Prancis, dalam sidang Isabell memohon agar pelaku tak dihukum mati. Permohonannya tak dipenuhi.

Ia kemudian bertemu dengan seorang anggota militer Slimane Ehnni, jatuh cinta, keduanya lalu menikah. Isabell kemudian bekerja sebagai wartawan perang di barat daya Aljazair dan terus menulis jurnalnya.

Isabelle Eberhardt meninggal dunia pada usia 27 tahun saat berusaha menyelamatkan sang suami (Wikipedia)

Kehidupan keras berpengaruh pada fisiknya. Pada usia 27 Isabelle nyaris tak memiliki gigi, kehilangan hampir semua rambutnya, dan harus bolak balik ke rumah sakit.

Pada tahun 1904, Isabell Eberhardt meninggal dunia saat menyelamatkan nyawa suaminya ketika banjir bandang menerjang rumah mereka yang sederhana di Ain Sefra.

Kisah hidupnya mungkin tak akan pernah diketahui jika editornya tak menerbitkan tulisan-tulisannya secara anumerta -- meski dengan banyak sensor dan pelintiran.

Pada awal 1920-an, sekarung penuh naskah yang belum selesai, catatan, dan buku harian ditemukan di bawah reruntuhan rumah Isabelle Eberhardt meninggal.

Karya-karya Isabell kemudian diterbitkan dalam tiga buku: The Wilder Shores of Love, Writings From the Sand, dan The Oblivion Seekers -- yang memberi wawasan sejarah tentang kehidupan warga Eropa di tengah warga lokal Aljazair. Yang menarik, penulisnya adalah seorang perempuan yang menyamar jadi pria. 

Buku-buku itu juga mengisahkan tentang kehidupan singkat, mistis, romantis seorang Isabell Eberhardt -- wanita muda yang gelisah, berpikiran bebas, dan nekat. 

"

| Kisah | Gadis | yang | Hidup | Sebagai | Pria | Jadi | Mualaf | Aljazair | Isabelle | hidup | sebagai | pria | bernama | Mahmoud | Essaadi | mengaku | seorang | mahasiswa | p> Perempuan | berpikiran | bebas | mandiri | kemudian | bergabung | dengan | sekte | sufi | rahasia | Qadiriyyah | didedikasikan | untuk | membantu | orang | miskin | menentang | kekuasaan | kolonial | Prancis | merasa | paling | bahagia | ketika | seperti | anjing | liar | menunggang | kuda | melewati | gundukan | pasir | Sahara | tidur | sendirian | bawah | bintang | Kehidupannya | kala | konon | p> Saat | kehan | uang | menuju | Paris | mencari | penulis | sana | bertemu | Marquis | Mores | suaminya | tewas | terbunuh | menjanda | menawarkan | diri | membiayai | menyelidiki | pembunuhan | Pada | tahun | 1900 | perempuan | pemberani | kembali | tinggal | Oued | p> Isabelle | menulis | puluhan | cerita | artikel | juga | kerap | ikut | serta | dalam | protes | anti | kolonialisme | p> Sikapnya | mungkin | membuatnya | jadi | target | pada | 1901 | Kala | kota | gurun | Behima | Isabell | diserang | oleh | lokal | pedang | Lengan | kirinya | hampir | putus | p> Meskipun | penyerangnya | disewa | pihak | sidang | memohon | agar | pelaku | dihukum | mati | Permohonannya tak | dipenuhi | p> Ia | anggota | militer | Slimane | Ehnni | jatuh | cinta | keduanya | menikah | bekerja | wartawan | perang | barat | daya | terus | jurnalnya | p> < | p> Kehidupan | keras | berpengaruh | fisiknya | usia | nyaris | memiliki | gigi | kehilangan | semua | rambutnya | harus | bolak | balik | rumah | sakit | p> Pada | 1904 | Eberhardt | meninggal | dunia | saat | menyelamatkan | nyawa | banjir | bandang | menerjang | sederhana | Sefra | p> Kisah | hidupnya | pernah | diketahui | jika | editornya | menerbitkan | tulisan | tulisannya | secara | anumerta | meski | banyak | sensor | pelintiran | awal | 1920 | sekarung | penuh | naskah | selesai | catatan | buku | harian | ditemukan | reruntuhan | p> Karya | karya | diterbitkan | tiga | buku: The | Wilder | Shores | Love |  Writings | From | Sand | Oblivion | Seekers< | memberi | wawasan | sejarah | tentang | kehidupan | warga | Eropa | tengah | Yang | menarik | penulisnya | adalah | menyamar | p> Buku | mengisahkan | singkat |  mistis | romantis | wanita | muda | gelisah | nekat | p> |

Thank U Very Very Much for Visit this Blog

0 comments :

Post a Comment