Tuesday, July 16, 2013

Pornografi di Buku Anak, Tragedi!

Ujian Nasional tidak serentak atau gedung sekolah rusak hanyalah sekelumit kisah sedih wajah pendidikan negeri ini. Yang lebih bobrok lagi, buku pelajaran sekolah memuat cerita-cerita pornografi. Mau jadi apa generasi muda Indonesia?


Dalam pepatah Jawa mengatakan guru itu akronim kata dari ‘digugu lan ditiru’ (diikuti perintahnya, dicontoh setiap tindakannya). Di peribahasa Indonesia, ada juga ungkapan ‘guru kencing berdiri, murid kencing berlari’. Artinya kurang lebihnya berkaitan dengan pemimpin–di sini digambarkan seorang guru– harus bisa memberi teladan kepada bawahan–seorang murid.


Ironisnya, beberpa waktu terakhir pendidik di Indonesia menunjukkan kelalaian fatal. Ini terbukti dengan beredarnya buku-buku pelajaran sekolah yang berbau pronografi.


Buku penunjang siswa kelas VI SD Negeri Polisi 4 di Bogor mislanya, jelas bermuatan pornografi. Buku terbitan CV Graphia Buana itu memuat kisah Anak Gembala dan Induk Serigala yang bertutur tentang perempuan hamil korban pemerkosaan dan kemudian berjuang di warung remang-remang demi menghidupi anaknya. Pertanyaannya: moralitas apa yang hendak diajarkan dari cerita ini?


Kisah itu, apalagi dibumbui adegan seks dengan menggunakan bahasa orang dewasa, tidaklah pantas sekaligus berbahaya jika disuguhkan untuk siswa. Ahli bedah otak asal Amerika Serikat, Dr Donald Hilton Jr., bahkan meyakini pornografi dapat merusak prefrontal cortex di otak anak. Kerusakan ini membuat anak tak mampu mengendalikan nafsu dan emosi serta mengambil keputusan.


Fakta bahwa cerita Anak Gembala diunggah begitu saja dari blog seorang penulis cerpen juga menggambarkan betapa buku itu dibikin secara asal-asalan. Penerbit yang telah mencetak buku tersebut sebanyak 10 ribu eksemplar terkesan memburu keuntungan bisnis semata.


Munculnya kisah tak mendidik dalam buku siswa bukanlah yang pertama. Di banyak daerah, cerita atau gambar porno dan kisah tak pantas juga kerap terselip dalam buku siswa. Setahun lalu, misalnya, kisah Bang Maman dari Kali Pasir membikin geger publik Jakarta. Cerita tentang tokoh lokal yang memiliki istri simpanan itu masuk buku penunjang siswa kelas II SD 9 Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.


Adalah Hana (8), siswa SD Angkasa IX, Halim, bertanya pada ibunya, Intan. “Bu, istri simpanan itu apa?” Hal itu membuat Intan terperanjat. Dia terpaksa harus sedikit berbohong untuk menjawab pertanyaan itu. Intan lantas mengalihkan perhatian anaknya.


Ternyata, pertanyaan Hana berasal dari buku LKS yang dia baca. Kisah tersebut ada di dalam lembar kerja siswa (LKS) tentang Pendidikan Lingkungan Budaya Jakarta. Meski dalam teks kisah ada istilah istri simpanan, namun istilah itu tak muncul dalam soal-soal yang ada.


Buku ini diterbitkan oleh CV Media Kreasi dan terletak pada bab 11. Sebagian artikelnya berisi: “… Akhirnya Bang Maman meminta bantuan kepada Patme supaya berpura-pura menjadi istri simpanan Salim …”


Setelah ramai jadi perbincangan, buku tersebut langsung ditarik. Sekolah yang sudah memberikan buku ke siswa pun langsung bereaksi dengan mengambil buku.


Buku pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) untuk SD di Pekanbaru juga  diprotes orangtua siswa. Buku tersebut dinilai terlalu vulgar dalam membahas alat kelamin.


Buku setebal 142 halaman tersebut Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Bagian sampul bergambar dua bocah tengah bermain bola.


Para ortu siswa menilai buku itu tak layak dibaca anak-anak. Dalam bagian bertopik “Menjaga Alat Kebersihan Reproduksi” muncul pertanyaan-pertanyaan di antaranya “Apa nama alat kelamin pria?”, “Apa nama alat kelamin wanita?” “Sperma dikeluarkan alat kelamin apa?” “Jika pria dan wanita berhubungan, reaksi apa yang terjadi pada wanita?”


Informasi yang dihimpun, buku yang ditulis oleh Dadan Heriana dan Giru Ferianti ini diedarkan Dinas Pendidikan Pemkot Pekanbaru.


Ada juga buku Lembar Kerja Siswa (LKS) Bahasa Inggris kelas 3 SMP diselip foto Miyabi alias Maria Ozawa. Meski kondisi fotonya tak bugil, namun foto bintang porno asal Jepang ini ramai dibicarakan.


Foto Miyabi muncul di halaman 36 di antara beberapa foto artis Indonesia dan foto fauna. Pada sampul LKS, tim penyusun bernama Giyono, Sumantri dan Jalil. Sementara penerbitnya adalah CV Sinar Mulia Mojosari, Mojokerto.


Beberapa orangtua siswa kelas 3 SMP Islam Brawijaya yang menyayangkan buku LKS Bahasa Inggris terdapat foto bintang porno Maria Ozawa atau Miyabi. Mereka meminta Dinas Pendidikan untuk menarik peredaran buku tersebut. Benar saja, buku itu langsung ditarik dan sebagian di antaranya dibakar.


Penistaan Agama


Ada juga buku pelajaran yang mengarah ke penistaan agama. Ditemukan buku yang memuat gambar Nabi Muhammad ini ditemukan salah satu siswa SD di Solo. Setelah melihat ada ilustrasi gambar Nabi Muhammad dalam buku yang dipinjamnya dari perpustakaan sekolahan, siswa tersebut lalu melaporkan kepada orangtuanya.


Buku kontroversial itu diterbitkan Nobel Edumedia dan berisi kehidupan masa kecil 11 nabi. Di bagian akhir yaitu halaman 43 hingga 48 mengisahkan kehidupan masa kecil Nabi Muhammad SAW. Pada bagian ini terdapat lima ilustrasi gambar yang menggambarkan kehidupan masa kecil hingga masa remaja Nabi Muhammad.


Dari lima gambar itu, terdapat empat gambar yang menunjukkan sosok Nabi Muhammad. Gambar di halaman 43 terdapat gambar bayi sedang digendong seorang perempuan, yang mengilustrasikan masa bayi Nabi Muhammad di gendongan ibunya. Di depan gambar bayi diberi tulisan ‘Muhammad’ dalam huruf Arab.


Di halaman 44 nampak gambar anak lelaki kecil menggembala kambing, yang menunjukkan masa kecil Nabi Muhammad ketika dalam asuhan Halimah Tusa’diyah. Gambar utuh itu lalu ditimpa tulisan ‘Muhammad’ dalam huruf Arab, namun masih kelihatan jelas bagian dari seluruh rambut, jidat, mata, hingga bagian hidung. Sedangkan di bagian bawah terlihat jelas jubahnya.


Gambar halaman 46, menunjukkan seorang lelaki kecil di antara dua lelaki dewasa yang merupakan ilustrasi peristiwa pembedahan dada Nabi Muhammad oleh dua malaikat di perkampungan Bani Sa’d. Dalam gambar itu gambar lelaki kecil ditimpa tulisan ‘Muhammad’ dalam huruf Arab ukuran besar di bagian atas namun masih terlihat jelas bagian kedua kakinya.


Gambar yang terdapat di halaman 48 adalah ilustrasi ketika Nabi Muhammad bertemu Buhairah, seorang pendeta ahli kitab yang sedang membuktikan tanda-tanda kenabian dalam diri Nabi Muhammad. Pada gambar itu di bagian kepala ditimpa tulisan ‘Muhammad’ dalam huruf Arab, sedangkan di bagian badan tetap terlihat utuh.


Kementerian Agama langsung bereaksi keras dan menarik buku dari peredaran. Menurut Menag Suryadharma Ali, Nabi Muhammad SAW tak bisa diilustrasikan dengan gambar apapun. Itu adalah materi sensitif yang bisa menimbulkan keresahan umat Islam.


Sementara, Lembar kerja siswa (LKS) di Kota Mojokerto kembali menjadi sorotan. Belum lama beredar LKS bergambar Miyabi, kali ini LKS Agama Islam tingkat SMP terdapat materi keagamaan yang dianggap tidak sesuai dengan fiqih.


Kesalahan buku itu terdapat pada pendefinisian salat jumat dan salat jenazah. Pada LKS ini, kedua salat itu hukumnya sunah, bukan fardu ain dan fardu kifayah atau salat wajib. Beberapa kesalahan konten tersebut dianggap tidak sesuai dengan kaidah fiqih.


“Beberapa konten yang diajarkan kami anggap itu menyesatkan,” ungkap Riha Mustofa, guru agama SMP Islam Brawijaya Kota Mojokerto. Pihak MUI pun sepakat buku itu harus segera diluruskan dan ditarik dari peredaran.


Kepala Sekolah SDN 155 Syafri Effendi membenarkan adanya buku tersebut. Informasi itu diterima setelah seorang orangtua siswa protes dan menganggap bahasanya tidak layak dibaca siswa SD. “Namun sekarang kami menarik buku tersebut. Kami menilai secara psikologi memang belum layak materi dan bahasanya untuk anak SD,” kata Effendi.ins


Sanksi ke Penerbit Lemah


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengakui jika pemerintah belum mampu memberikan sanksi tegas kepada penerbit buku pelajaran yang nakal. Menurut Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud, Ramon Mohandas inilah yang menyebabkan penerbit nakal tak jera memasukan materi yang tak sesuai dengan pelajaran.


“Kami akui, hukuman buat penerbit nakal masih lemah,” kata Ramon. Pernyataan Ramon ini menanggapi keluhan beradarnya buku pelajaran bermuatan materi porno di mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk Kelas VI yang digunakan oleh sejumlah SDN di Kota Bogor.


Ramon menuturkan sudah melihat cerita yang dimaksud. Dia mengatakan buku tersebut bukan buku resmi yang diwajibkan melainkan buku pengayaan. Buku itu melewati proses penilaian layak atau tidak.


 “Jadi penerbit langsung ke sekolah-sekolah terus mengiming-imingi sejumlah kompensasi,” ucap Ramon. Mestinya, ucap dia, para guru memperhatikan konten isi dulu sebelum sepakat untuk menggunakan.


Ramon mengatakan, ke depan perlu ada sanksi yang tegas untuk penerbit nakal agar menimbulkan efek jera. Menurut dia, DPR RI saat ini sedang menggodok Rancangan Undang Undang Perbukuan yang salah satu isinya tentang sanksi terhadap penerbit nakal.


Untuk Kurikulum Pendidikan 2013, Ramon menuturkan semua buku berasal dari pusat. Sekolah boleh menyediakan buku pengaya asal isinya lebih baik dibanding buku induk. “Buku induk itu hanya standar minimum,” ucap Ramon. Buku pengayaan itu harus melewati penilaian di dinas pendidikan setempat.ins




Pornografi di Buku Anak, Tragedi!

0 comments :

Post a Comment